Terdapat banyak mitos seputar menstruasi pada wanita, salah satunya adalah mengenai boleh atau tidaknya berenang saat haid. Banyak wanita merasa khawatir tentang hal ini, terutama karena takut darah menstruasi akan bocor ke dalam air kolam renang. Namun, dengan menggunakan produk yang tepat, darah menstruasi dapat dicegah dari merembes ke dalam air.
Jadi, apakah sebenarnya berenang saat haid itu aman? Jika iya, apa saja yang perlu dipersiapkan? Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui jika ingin berenang saat menstruasi.
Apakah Boleh Berenang saat Haid?
Menstruasi bukanlah penghalang bagi wanita untuk tetap melakukan aktivitas, termasuk olahraga seperti berenang. Dari sudut pandang medis, tidak ada larangan untuk berenang saat menstruasi. Selama merasa nyaman dan tidak mengalami gejala PMS yang mengganggu, Anda bisa tetap aktif berenang.
Kekhawatiran mengenai pendarahan di kolam renang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Aliran darah menstruasi cenderung berkurang atau bahkan terhenti sementara saat berada di dalam air. Faktanya, berenang bisa membantu meredakan gejala PMS yang sering dialami sebelum dan selama menstruasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berenang, bersama dengan latihan aerobik lainnya, dapat mengurangi berbagai gejala fisik dan psikologis yang berkaitan dengan PMS.
Mitos dan Fakta seputar Berenang saat Haid
Setelah mengetahui bahwa berenang saat haid itu aman, mungkin Anda penasaran dengan berbagai mitos dan fakta yang berkembang. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Berenang saat Haid Membuat Air Kolam Menjadi Kotor
Ini adalah mitos. Faktanya, dengan menggunakan tampon atau menstrual cup, darah menstruasi tidak akan mencemari kolam. Di dalam air, aliran darah juga sangat sedikit.
2. Darah Menstruasi Mengubah Warna Air Kolam Menjadi Merah
Mitos ini tidak benar. Tekanan air kolam dapat memperlambat aliran darah menstruasi, sehingga tidak akan terlihat oleh mata telanjang.
3. Berenang saat Haid Berbahaya Karena Menarik Predator
Ini adalah mitos yang berkembang terutama untuk berenang di laut. Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa hiu lebih tertarik pada wanita yang sedang menstruasi.
4. Berenang saat Haid Rentan Terhadap Infeksi
Risiko terkena infeksi saat berenang sangat kecil. Meski demikian, air yang diklorinasi dapat menyebabkan infeksi jamur atau bakterial vaginosis, namun dapat diatasi dengan membilas area tubuh dengan air bersih setelah berenang.
Tips Aman Berenang saat Haid
Jika ingin tetap berenang saat haid, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
1. Hindari menggunakan pembalut saat berenang karena dapat menyerap air dan menyebabkan ketidaknyamanan.
2. Gunakan tampon atau menstrual cup yang dirancang untuk berenang. Tampon sangat direkomendasikan karena ringan dan nyaman.
3. Ganti tampon segera setelah berenang dan hindari penggunaan lebih dari 8 jam untuk mencegah risiko sindrom syok toksik.
4. Kenakan baju renang khusus yang dirancang untuk menstruasi, yang dapat menahan atau menyerap darah.
5. Pastikan untuk mengganti dan membersihkan pakaian renang atau pakaian dalam secara berkala.
Alternatif Olahraga saat Haid
Selain berenang, ada beberapa olahraga lain yang bisa dilakukan saat menstruasi, seperti:
1. Jalan Kaki
Jalan kaki merupakan olahraga ringan yang dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan suasana hati selama menstruasi.
2. Bersepeda
Bersepeda dapat membantu meredakan kram perut dan nyeri punggung yang sering muncul saat haid.
3. Senam Ringan
Senam aerobik dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi kram menstruasi.
4. Yoga dan Pilates
Olahraga ini membantu meregangkan otot dan memberikan rasa rileks, meskipun harus dilakukan dengan hati-hati.
Nah, untuk kenyamanan sehari-hari selama menstruasi, pertimbangkan pembalut organik yang dapat mencegah iritasi. Coba pembalut organik Yoona sekarang dan dapatkan berbagai promo menarik di www.yoona.id/shop. Jangan lupa juga untuk mengunjungi www.yoona.id/blog untuk informasi seputar kesehatan wanita lainnya.
Press Release ini juga sudah tayang diĀ VRITIMES