Fasset, platform pertukaran aset kripto berbasis di Dubai menggelar webinar edukatif bertajuk “Women in Crypto: Strategi Cerdas Investasi Kripto untuk Perempuan” dalam rangka Bulan Literasi Kripto 2025. Webinar yang diadakan pada 20 Februari 2025 ini menarik lebih dari 362 peserta, mayoritas perempuan, dan menghadirkan Mega Handayani Supriyanto (Public Relations Manager Fasset) serta Women Nations sebagai mitra kolaborasi. Diskusi berfokus pada strategi investasi, manajemen risiko, tantangan dan peluang bagi perempuan dalam industri kripto serta pentingnya literasi keuangan untuk memberdayakan perempuan dan menghindari jebakan investasi ilegal.

Jakarta, 23 Februari 2025 – Dalam rangka mendukung Bulan Literasi Kripto 2025 dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap investasi digital, Fasset, platform pertukaran aset kripto terkemuka asal Dubai, Uni Emirat Arab yang berkomitmen pada prinsip Syariah* kembali menggelar webinar investasi kripto edukatif yang kali ini berfokus pada tema pemberdayaan perempuan. 

Setelah sukses mengadakan dua webinar dengan animo yang sangat tinggi sebelumnya, Fasset berhasil menghadirkan webinar ketiga bertajuk “Women in Crypto: Strategi Cerdas Investasi Kripto untuk Perempuan”. Webinar yang diadakan pada Kamis, 20 Februari 2025, pukul 19.00 WIB secara virtual melalui platform Zoom mendapatkan animo yang sangat tinggi dengan lebih dari 362 peserta terdaftar yang 98% nya adalah perempuan.

Image

Webinar ini dibawakan oleh Mega Handayani Supriyanto, Public Relations Manager Fasset, sebagai pemateri utama bersama dengan Women Nations sebagai mitra kolaborasi yang membagikan wawasan seputar investasi, strategi manajemen risiko, serta tantangan dan peluang bagi perempuan dalam dunia kripto.

“Sejalan dengan tren pertumbuhan industri kripto yang semakin pesat, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat peningkatan jumlah investor kripto sebesar 445 persen sejak Februari 2021, dengan total pengguna mencapai 22,91 juta pada Desember 2024. Selain itu, laporan terbaru dari perusahaan analitik blockchain, Chainalysis, menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga dalam adopsi kripto secara global, di bawah India di posisi pertama dan Nigeria di posisi kedua,” kata Mega Handayani dalam siaran pers Minggu (23/02/25).

Image

Melihat perkembangan ini, Fasset menilai bahwa ada urgensi untuk meningkatkan literasi keuangan perempuan agar mereka dapat berinvestasi dengan lebih aman, terarah, dan percaya diri dalam memanfaatkan peluang di industri kripto

“Literasi investasi khususnya bagi perempuan agar lebih berdaya secara finansial dan tidak mudah terjebak dalam investasi ilegal sangatlah penting. Di banyak kasus, saya banyak sekali melihat berita yang menunjukkan bahwa perempuan cenderung mengalami kekerasan ekonomi dan menjadi pihak yang rentan terjerat investasi bodong. Biasanya, para penipu ini menggunakan pendekatan emosional untuk menjerat korbannya, dan ini sering kali membuat perempuan lebih mudah tertipu,” ujarnya.

Image

Laporan tahunan Gemini, Global State of Crypto 2024, yang berdasarkan survei terhadap 6.000 responden di AS, Inggris, Prancis, dan Singapura antara Mei hingga Juni 2024, mengungkapkan bahwa partisipasi perempuan dalam investasi kripto mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Prancis mencatat persentase investor kripto perempuan tertinggi dengan 35%, sementara Singapura yang dua tahun lalu mencapai 54% kini turun menjadi 31%. Meski jumlahnya lebih sedikit, perempuan cenderung menyimpan aset kripto lebih lama dibanding pria, mencerminkan pendekatan investasi yang lebih hati-hati dan terencana.

Image

Selain membahas dasar-dasar investasi dan karakteristik profil risiko, webinar ini juga mengupas berbagai tantangan yang sering dihadapi perempuan dalam dunia kripto, seperti risiko tinggi akibat volatilitas pasar, kurangnya edukasi, kurangnya perempuan yang berkecimpung di ranah ini, serta ancaman investasi ilegal. Tak hanya itu, peserta juga mendapatkan berbagai tips praktis, mulai dari pentingnya melakukan riset sendiri sebelum berinvestasi (Do Your Own Research/DYOR), strategi diversifikasi aset, hingga bagaimana mengelola emosi agar tidak terjebak dalam keputusan investasi yang impulsif.

“Melalui webinar ini saya berharap perempuan Indonesia bisa punya wawasan yang terbuka tentang potensi besar yang dimilikinya dalam dunia investasi khususnya kripto. Saya juga  berharap semakin banyak perempuan yang merasa percaya diri untuk mulai berinvestasi di kripto, memahami manfaat serta risikonya, dan yang terpenting, mampu mengambil keputusan finansial yang lebih baik. Saya sangat senang melihat antusiasme peserta. Banyak sekali dari mereka yang mengajukan pertanyaan yang sangat berbobot dan berdiskusi secara interaktif yang menunjukkan besarnya keinginan mereka untuk berkecimpung di investasi khususnya kripto,” tambah Mega.

Image

Fasset berkomitmen akan terus menghadirkan berbagai inisiatif edukasi di masa mendatang. Fasset percaya bahwa edukasi adalah kunci utama dalam membangun ekosistem investasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan semakin banyaknya perempuan yang memahami investasi kripto, diharapkan kesenjangan gender dalam akses keuangan digital dapat semakin berkurang, dan lebih banyak perempuan dapat mencapai kebebasan finansial melalui investasi yang cerdas dan bijak.

“Tidak hanya menghadirkan edukasi, Fasset juga menawarkan pengalaman investasi yang mudah dan terjangkau bagi semua pengguna, termasuk perempuan yang baru memulai perjalanan investasinya di kripto. Dengan biaya withdrawal hanya Rp5.000 dan biaya deposit gratis, Fasset memastikan bahwa investasi kripto bisa diakses dengan lebih hemat. Tidak hanya itu, Fasset juga telah mengkurasi aset kripto sehingga pengguna Fasset terutama pemula dapat berinvestasi dengan lebih nyaman tanpa perlu khawatir memilih aset yang berisiko tinggi. Saat ini Fasset juga sedang menjalankan kampanye eksklusif “1 BTC untuk Pengguna Indosat”, di mana pengguna yang bertransaksi bisa mendapatkan kesempatan memenangkan total hadiah senilai 1 Bitcoin,” tutup Mega.

Image

Astrid Ribka, Co-Founder Women Nations, juga menyampaikan pandangannya tentang pentingnya edukasi kripto bagi perempuan.

“Perempuan memiliki peran besar dalam pengelolaan keuangan, baik untuk dirinya sendiri maupun keluarga. Dengan memahami cara kerjanya, diharapkan perempuan bisa lebih mandiri secara finansial dan tidak mudah terjebak investasi bodong. Saya sangat mengapresiasi inisiatif seperti ini karena membuka peluang lebih luas bagi perempuan untuk melek keuangan digital serta mulai secure dirinya sendiri lewat pengelolaan keuangan yang bijak,” ujar Astrid.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES